Kesaksian Novena TIga Salam Maria I

Sekitar dua minggu yang lalu, saya dilanda beberapa masalah yang cukup berat. Saya mengalami suatu kesalahpahaman terhadap teman saya, saya mendapatkan nilai yang kurang memuaskan (untuk anak IPA) dalam beberapa mata pelajaran, kegalauan untuk memilih cita-cita, dan lain-lain.
Di tengah semua kesulitan itu, saya kemudian teringat kepada doa novena Tiga Salam Maria. Sudah lama sekali saya tidak berdoa kepada Bunda Maria. Terakhir saya berdoa kepada-Nya, saat saya di kelas 3 SMP (lama sekali ya.). Sekarang saya duduk di kelas 3 SMA. Dan selama saya berada di usia SMA ini, jujur saya menghadapi banyak permasalahan, mulai dari hal-hal remeh sampai hal-hal yang kompleks sekalipun. Contohnya saja kesalahpahaman yang sedang saya alami dengan teman saya. Saya sedang berkonflik dengannya hanya dikarenakan dia amat tersinggung akan sikap saya. Saya telah (tidak sengaja) men-tag dia di Facebook. Ia pernah memberitahukan saya bahwa jangan pernah men-tag nya di Facebook. Namun, saya benar-benar lupa akan hal itu (karena dia mengatakannya sudah lama). Dan, yaahh dia akhirnya memusuhi saya. Tetapi saya cukup bersyukur karena masih ada teman-teman saya yang lain yang mendukung dan memberikan semangat kepada saya (karena mereka juga tidak setuju dengan sifat teman saya yang kekanak-kanakan padahal ia sudah SMA). Mereka dapat memaklumi. Bahkan mereka heran mengapa teman saya itu bisa bersikap demikian. "Lupa itu kan sifat alamiah setiap manusia," kata mereka. :D
Sekarang, saya mulai berdoa lagi (kesannya kok memanfaatkan (munafik) banget yah. Kalau ada masalah baru ingat akan DIA). Memohon pertolongan-Nya kepada saya dalam menghadapi masalah-masalah yang sedang saya hadapi tersebut. Walaupun ada sedikit kebimbangan dalam hati, saya tetap percaya kepada-Nya bahwa Ia dapat menolong saya melalui perantara putra-Nya, Yesus.
Dan percaya tidak percaya, satu per satu  masalah saya dapat diselesaikan dengan baik (walaupun tidak semua). Akhir-akhir ini, nilai-nilai saya di sekolahpun meningkat. Walaupun tidak mencapai nilai sempurna, tetapi itu merupakan mukjizat yang berarti bagi saya. Lalu, akhirnya saya menemukan jalan cita-cita saya. Saya akhirnya mendapatkan tekad yang bulat untuk mengambil fakultas kedokteran pada saat kuliah kelak.Untuk masalah dengan teman saya, sayangnya hal tersebut belum dikabulkan sampai sekarang ini. Namun saya tetap percaya, Bunda Maria dapat menolong saya, mungkin bukan sekarang, namun di waktu lain.

Comments